Ulvi Riskayana Nurtam
C1D1 14 147
Jurusan komunikasi
perpustakaan
Fakultas ilmu sosial dan
ilmu politik
Universitas Halu Oleo,
Kendari
A. Strategi dalam pengembangan
perpustakaan.
1.
Personil
perpustakaan.
Ada dua keompok
personil yang bekerja di perpustakaan yaitu pustakawan dan non pustaawan.
Seseorang berhak menyandang propesi pustakawan apabilah memiliki kompetensi
yang di peroleh melalui pendidikan dan/atau pelatihan kepustakawanan serta
mempnyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengolahan dan pelayanan
perpustakaan. Non pustakawan adalah SDM yang tidak memiliki latar belakang
pendidikan perpustakaan tetapi bekerja di perpustakaan.
Agar
dapat memuaskan para pemustaka, para personil perpustakaan pergruan tinggi
harus dapat memberikan kesan yang positif. Kesan positif tidak hanya di
tunjukan dengan kata-kata, seperti sapaan selamat dating, selamat pagi, ada
yang bisa dibantu dan lain sebagainya. Erpustakaan yang sering dinilai orang
berdekatan dengan keseriusan, akan dapat menciptakan suasana penuh kehangatan
dengan sebentuk senyuman yang tulus.
Tip agar senantiasa
membeikan kesan positif.
a. Berikan
senyuman dengan tulus
b. Senantiasa
berfikir positif serta rasa memiliki perpustakaan akan membuat senyuman menjadi
ringan.
c. Condonkan
tubuh kita kearah pemustaka dan biarkan tangan kita benas terbuka.
d. Ketika
sedang berbicara dengan pemustaka. Jangan berbicara terlalu cepat atau pelan
atau terlalu keras.
Sudah waktunya personil
perpustakaan mengubah penampilan menjadi lebih gaul dan menyenangkan. Tujuanya
agar agar pemustaka merasa nyaman dan diterima di perpustakaan.
v Beberapa
ti agar personil perpustakan terkesan gaul:
1. Ubah
kostum yang terlalu resmi,kaku,dan itu-itu saja dengan celana jeans dipandu
T-Sirt plus sepatu kets.
2. Pakai
kostum sesuai dengan perayaan hari-hari besar tertentu.
3. Ramahlah
dengan tulus.
4. Sapa
pemustaka dengan namanya.
5. Ikutilah
berita ringan misalnya acara music,acara gossip artis,acara TV yang sedang
nge-top,perampokan,dll.
Personil
pepustakaan perguruan tinggi yang setiap hari selalu memandani buku-buku tetapi
tidak pernah menginginkan membaca adalah sama dengan ayam yang mati di lmbung
padi. Gara-gra tidak pernah membaca personil perpustakaan bisa menjadi mati
informasi ditengah banjir informasi.
Dengan
gemar membaca selain dapat mengembangka pengetahuan dan wawasan juga akan dapat
meninkatkan layanan terhadap pemustaka. Personil perpustakaan akan siap
membantu bahkan memberi saran untuk
pemustaka terhadap buku yang dicari
v Tip
agar personil perpustakaan gemar membaca.
1. Mengenali
buku-buku yang dimiliki perpustakaan.
2. Memilih
buku-buku sesuai minat.
3. Membaca
ringkasan buku trpilih sekilas.
4. Langkah
berikutnya setelah rajin membaca adalah mencobah untuk menulis.
Untuk
perpustakaan perguruan tinggi yang memiliki personil terbatas jangan tenggelam
dalam permasalahan ini. Untuk menyesati jumlah personil yang terbatas, erpustakaan
dapat membuka magang untyk pra pemustaka. Bagi para pemustaka magang dapat
berarti belajar untuk bekerja. Langkah-lankah untuk membuka magang
perpustakaan:
1. Memastikan
terlebih dahulu jenis pekerjaan yang akan dimagangkan. Beberapa jenis pekerjaan
perpustakaan yang dapat dimagangkan antara lain:
a. Mengatur
koleksi.
b. Inventaris
koleksi
c. Melayani
emustaka
d. Menyampul
koleksi
e. Membantu
membuat poster Dan alat promosi lainya.
f. Membantu
menyebarkan questioner.
g. Membantu
menerima kunjungan
h. Membantu
kepanitiaan kegiatan perpustakaan.
2. Menentukan
syarat-syarat peserta magang. Syarat peserta magang di sesuaikan dengan jenis
pekerjaan. Contoh sayrat magang antara lain:
a. Mahasiswa semester 2
b. Memeliki
indeks prestasi (IP) minimal 2.5
c. Selanjutnya
memiliki waktu luang 2 jam perhari
3. Langkah
berikutnya adalah menyeleksi pelamar magang.
4. Memberikan
pelatihan singkat bagi para calon magang.
5. Membuat
jadwal bersama.
6. Menyiapakan
absensi bagi peserta magang.
7. Saat-sata
menjalani masa magangnya bualah peserta merasa nyaman dengan lingkungan
perpustkaan. Anggapalah mereka menjadi bagian keluarga perpustakaa.
8. Siapkan
sertifikat yang menarik.
9. Ketika
magang telah selesai siapkan acara khusus.
10. Apabilah
peserta magang memiliki potesi yang bagus dan perpustakaan memiliki dana
lebih, mereka bisa menjadikan mahasiswa
parh waktu (MPW) yang bekerja secara paruh waktu di perpustakaan yang dib eri
honor.
2.
Memahami
pemustaka.
Mendalami pemustaka
adalah kunci sukses perpustakaan. Dengan tahu siapa pemustaka dan apa yang
mereka ingingan dengan tepat akan meembuat perpustakaan tidak pernah sepih dari
pengunjung. Siapa pemustaka kita adalah hala yang wajib diketahi setiap perpustakaa
ada beberapa pertanyaan yang harus dijawa bntuk mengetahui siapa pemustaka
kita, sebagai berikut:
a. Berapakah
usia pemusstaka?
b. Tingkat
pendidika pemustaka?
c. Bagaimana
kebiasaan membaca mereka?
d. Apakah
tujuan mereka dating keperpstaakaa?
e. Media
apa yang sering di gunaka?
f. Apa
yang mereka butuhkan dan harapkan?
1. Pemustaka
perpstakaan perguruan tinggi sudah jelas adalah mahasiswa, dosen, pegawai
administrasi.
2. Ada
beberapa perpustakaan perguruan tinggi yang juga memiliki kebijakan untuk
menjagkau masyaraka diluar sivitas akademinya misalnya saja masyarakat sekitar,
para pekerja industry, anak-anak jalanan, dll.
3. Langkah
berikutnya setelah melakukan survey tentunya merancang produk maupun jasa yang
tepat serta melakukan promosi untuk produk maupun jasa.
4. Srvei
yang di lakukan bisa sangat sederhana misalnya dengan menuliskan buku apa yang
ingin mereka baca,hobi pemustaka serta yang
masukan untuk perpustakaan.
Untuk
mengetahui kebutuhan dan keinginan pemustaka,perpustakaan tidak boleh
alergi terhadap saran dan kritik.Beberapa
tip untuk menangani saran dan kritik :
1. Saran
dan kritik terkumpul sebaiknya diolah dengan serius secara teratur.
2. Masukan-masukan
yang ada di kelompokkan berdasarkan permasalahan yang ada misalnya dibagi dalam
5 kelompok sebagai berikut :
a. Material
:koleksi
b. Metode
:peraturan perpustakaan
c. Mesin
: computer,rak
d. Manusia
;keramahan SDM perpustakaan,jumlah SDM yang bekerja di perpustakaan
e. Lingkungan
:suasana
perpustakaan,kenyamanan,keamanan
3. Setelah
diolah saran dan kritik disampaikan keseluruh personil perpustakaan untuk
dibicarakan dan ditindak lanjuti.
4. Tidak
harus seluruh keinginan pemustaka
ditindak lanjuti.
5. Agar
pemustaka puas dan merasa masukannya diperhatikan jangan lupa menjawab
masukan-masukan yang ada.
6. Jawaban
saran dan kritik bisa dipasang di papan informasi maupun ditayangkan di web
perpustakaan atau di milis perpustakaan.
7. Ucapkan
terima kasih untuk saran dan kritik yang masuk.
Untuk mendekatkan diri pada pemustaka,Perpustakaan
juga bisa mengumpulkan “crahan hati” dari para pemustakanya.curahan hati lebih
dari sekedar saran dan kritik.Langkah-langkah untuk mengumpulkan curahan hati
para pemustaka sebagai berikut :
1. Siapkan
kertas warna-warni,pita,gunting,lem,alat tulis.
2. Letakkan
di titik-titik layanan.
3. Minta
pemustakauntk menulis buat perpustakaan.
4. Pemusataka
bebas menghias tulisan mereka dengan pita maupun kertas warna-warni yang sudah
disediakan.
5. Setelah
terkumpul tulisan-tulisan pemustaka dipajang di tempat yangterlihat jelas.
6. Kalau
perpustakaan memiliki dana lebih jadikanlah itu sebuah ajang kompetisi atau
lomba.
7. Curahan
hati para pemustaka dirangkum isinya dan dijadikan bahan diskusi pertemuan
personil perpustakaan.
3.
Bimbingan
Pemustaka
User education atau
pendidikan pemustaka bertujuan untuk memberikan pengetahuan padapemustaka
bagaimana caranya memanfaatkan perpustakaan dengan optimal.Bimbingan pemustaka
dimulai saat mahasiswa baru memasuki awal ajaran tahun baru.Agar memberikan
kesan yang baik persiapkan bimbingan dengan sebaik mungkin.Beberapa hal yang
penting yang perlu dierhatikan dalam bimbingan
pemustaka baru antara lain:
1. Siapkan
bahan untuk bimbingan dengan serius.
2. Kuasailah
materi bimbingan dengan sebaik mungkin.
3. Jadikan
suasana bimbingan dengan interaktif.
4. Berbicaralah
dengan keras dan jelas.jangan berbicara terlalu cepat.
5. Agar
peserta bimbingan tidak bosan,sebaiknya presentasi di dalam kelas tidak terlalu
lama.
6. Setelah
presentase dalam kelas ajaklah peserta berkeliling perpustakaan.
7. Supaya
lebih menarik pada saat bimbingan bisa mengajak seorang tokoh untuk berbagi
pengalamanya memanfaatkan perpustakaan.
Beberapa tip agar dapat memperoleh kesempatan untuk mengisi pertemuan
dalam mata kuliah tertentu sbb:
a. Di
awali dengan pendekatan ke dosen yang dekat demgan perpusakaan agar mereka
dapat memberikan sedikit waktu di isi dengan pemahaman akan koleksi
perpistakaan dengan penggunaanya
b. Berih
ceramah yang sesuai dengan mata kuliah tersebut.
c. Pertemuan
dapat di awali dengan Tanya jawab tentang perpustakaan.
d. Prtemuan
di akhiri dengan survey kecil
e. Jangan
lupa berilah tugas kecil dan dikumpulkan di perpustakaan.
f. Gunakan
waktu sebaik mungkin untuk menunjukan perpustakaan memilik berbagai koleksi
yang akan mendukng proses mengajar mahasiswa dan para personil perpustakaan
selalu siapa untuk membantu mereka.
4.
Permainan
dalam perpustakaan
Perpustakaan bisa di
jadikan untk bermain. Beberapa tip agar program permaianan bisa dijalankan
dengan baik:
1. Permainan
dalam perpustakaan sebaiknya dilakukan di ahri-hari khusus.
2. Di
umumkan ke seluruh perpustakaan akan di adakan permainan di perpustakaan pada
hari, tanggal, waktu yang jelas.
Beberapa
jenis permainan yang bisa di lakukan di perpustakaan antara lain:
Outbond
di Perpustakaan
Perpustakaan bisa dijadikan tempat
alterantif untuk berkrereasi. Perpustakaan juga bisa menyiapkan paket-paket
outbond.
Contohnya:
a. Buatpaket-paket
yang menarik utuk pemustaka pribadi atau kelompok-kelompok tertentu.
b. Buat
serangkaian teka-teki tyang harus di pecahkan jawabanya.
c. Agar
semakin menarik di rangkaian dengan kegiatan di luar perpustakaan.
d. Outbond
di akhiri dengan penemuan kemballi jawaban teka-teki di bku-buku yang dimiliki
perpustakaan.
Puzzle
Tujuan
1. Pemustaka
memahami cara mencari koleksi menggnakan catalog
2. Pemustaka
memahami cara menacri koleksi di tempatnya (rak, lemari koleksi)
Peserta
Peserta perorangan/kelompok
Jumlah anggota perklompok 3 orang
Bahan
1. Puzzle( bisa di buat sendiri)
2. Kereta
buku
Berlomba
menata buku
Tujuan
Pemustaka
memahami system penataan koleksi di tematnya, (rak,lemari koleks
Peserta
Peserta
peroangan
Bahan
1. Buku-buku
2. Kereta
buku
3. Stiker
berwarna
Persiapan bahan
1. Ambil
buku-buku yang berserakan dan di tata tak berurutan di kereta buku.
2. Masing-masing
kereta buku di isi 20 exlar buku
3. Tempelkan
stiker warna pada pnggung buku
4. Beri
warna stiker yang berbeda pada buku-buku yang ada di kereta buku yang lain
5. Warna
stiker yang berbeda bertujuan untuk mempermudah jui apakah buku di letakan
secra benar di tempatnya
6. Saling berbagi
Untuk mendekatkan diri
para pemustaka juga bisah saling mengasah dan mengembangkan diri, perpustakaan
bisa menjembatanginya dngan berbagai bentuk kegiatan. Berbagai kegiatan yang bisa di adakan agar para
pemustaka lebih merasakan kehadiran perpustakaan di anaaranya:
1. Karya
pemstaka
2. Berbagai
crita
3. Forum
pecinta perpustakaan
4. Berbagai
bakat dan ide
7.
Perayaan
hari besar
1. Idul
fitri di perpustakaan
2. Natal
di perpustakaan
3. Hari
kemerdekaan
4. Hari
knjung perpustakaan
5. Hari
kemerdekaan
REFERENSI DARI:
Judul Buku: Strategi Pengembangan
Perpustakaan
Pengarang:Anita Nusantari,M.M.
Penerbit: PT. Prestasi Pustakaraya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar