Siti Nurhidayah
C1D1 14 156
Jurusan Ilmu Perpustakaan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu oleo, Kendari
BUKU : PENGETAHUAN DASAR KEPUSTAKAAN
PENGARANG
: WIJI SUWARNO
Pesatnya
kemajuan teknologi, dalam konteks perpustakaan,berpengaruh terhadap berbagai
kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan. Teknologi yang didominasi oleh
penggunaan komputer dianggap telah mampu menggantikan fungsi tenaga manusia
dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang biasa dikerjakan
manusia,tidak terkecuali pustakawan.
Namun kenyataanya, peran perpustakaan kadang tersingkirkan di saat orang-orang ramai membicarakan
tentang era informasi dan masyarakat informasi. Pendit (2007), mengatakan bahwa
lembaga perpustakaan barangkali seperti ibu si Malin Kundang,yang ditampik
ketika putranya telah berhasil.
Istilah peran untuk sebuah perpustakaan
adalah kedudukan,posisi dan tempat yang dimainkan. Pada umumnya,peran
perpustakaan masih belum memiliki peran yang sebagaimana diharapkan. Peran
perpustakaan sangat erat hubungannya dengan kinerja yang mesti dilakukan karena
dengan kinerja yang baik, secara langsung atau tidak, akan mengangkat citra
perpustakaan.
A. Pengelolaan
Informasi
Dalam pasal Undang-Undang Perpustakaan
No.43 tahun 2007 disebutkan bahwa “ Perpustakaan adalah institusi pengelola
kolesi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,
informasi, dan rekreasi para pemustaka ”.
Dinegara-negara yang sudah maju,
perpustakaan merupakan cermin kemajuan masyarakatnya, karena itu menunjukkan
perpustakaan adalah bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari. Perpustakaan masih
merupakan keinginan ( wants ) dari
pada kebutuhan ( needs ) bagi
sementara orang, yang artinya bahwa kesadaran dan pemahaman tentang perlunya
layanan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sudah ada,
mulai menggejala dan berkembang, tetapi belum merupakan prioritas utama.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan
perpustakaan belum dapat berkembang dan masih belum bisa belum bisa berdiri
sendiri, di antaranya adalah (1) pengelolaan perpustakaan, (2) sumber informasi,
dan (3) masyarakat pemakai. ( Sutarno 2005,13).
Sebuah perpustakaan yang dikelola dengan
baik dan dapat menempati peran yang penting dan strategis, melaksanakan tugas
dan fungsinya secara baik akan memberikan sejumlah nilai atau manfaat. Dimensi
nilai yang terkandung dalam pada perpustakaan adalah sebagai berikut.
1. Nilai Pendidikan
Manusia memerlukan pendidikan dalam
kehidupannya, karena dengan pendidikan manusia mampu mengembangkan potensi dan
mengembangkan pemikirannya. Sehingga ada korelasi yang erat antara tingkat
pendidikan masyarakat dengan tingkat pemakaian dan pemanfaatan informasi di
perpustakaan.
2.
Nilai informasi
Perpustakaan merupakan salah satu
pusat informasi, dan informasi yang ada di perpustakaan tentunya sudah
diseleksi, dihimpun, diolah, dipersiapkan, dan dikemas dengan baik sehingga
semua informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan
dianalisis serta dipertimbangkan kegunaannya. Karena itu, sebuah perpustakaan
memiliki nilai informasi, maksudnya adalah informasi tersebut dapat digunakan
oleh orang atau masyarakat dalam menunjang atau memenuhi kebutuhannya.
3.
Nilai ekonomis
Sebagai pusat pendidikan, perpustakaan
dapat menjadi mediator untuk menetralisir tingkat kemahalan nilai ekonomis dari
sebuah informasi yang dirasakan oleh masyarakat.
4.
Nilai sejarah dan dokumentasi
Seluruh informasi atau koleksi yang
terhimpun dalam perpustakaan merupakan hasil cipta, karsa, dan karya umat
manusia pada waktu yang lalu sampai sekarang. Perpustakaan dalam menghimpun
berbagai jenis koleksi dan informasi berasal dari berbagai sumber, yang
diciptakan dan merupakan wujud, bukti catatan atas sejarah kehidupan umat manusia
yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan pada masanya.
5.
Nilai sosial
a.
Perpustakaan mempunyai nilai sosial atau nirlaba karena memang perpustakaan
tidak diarahkan menjadi lembaga yang komersi untuk mencari keuntungan.
b.
Dalam rangka subsidi silang, dengan membantu masyarakat yang secara ekonomis
tidak mampu membeli buku atau mengadakan informasi yang mereka butuhkan.
c.
dalam rangka pemerataan kesempatan belajar serta mandiri dan nonformal, karena
perpustakaan memberikan waktu relatif lama dan tidak mengikat.
6.
Nilai budaya
Perpustakaan merupakan salah satu
lembaga yang menghimpun, mewadahi, menampung, melestarikan dan mengembangkan
budaya umat manusia. Perpustakaan merupakan agen budaya, perubahan dan
pembangunan, karena segala penemuan masa lalu yang ada di perpustakaan tidak
hanya disimpan, tetapi dikaji dan dipelajari, diteliti, dan dijadikan dasar
pengembangan ilmu penngetahuan oleh para ilmuan.
7.
Nilai demokrasi dan keadilan
Nilai keadilan dan demokrasi yang
digunakan tetap mengacu pada kebijakan, jenis dan muatan informasi, yakni
penyesuaian dengan segmen layanan dan kelompok masyarakat pemakai.
8.
Nilai perubahan
Ilmu pengetahuan yang dikembangkan
kemudian adalah dalam rangka mengembangkan nilai-nilai budaya dan keingintahuan
manusia dan mencapai perubahan, kemajuan dan kesejahteraan hidup. Oleh karena
itu, sebuah perpustakaan mengandung nilai perubahan, pengembangan dan
pembangunan.
9.
Nilai hiburan atau rekreasi
Karena setiap perpustakaan apapun jenisnya
memiliki nilai hiburan , rekreasi dan wisata batin. Orang yang sering membaca
dan dapat meresapi kandungan bacaan yang baik, akan dapat memperoleh kepuasan
dan kesejukan hati. Koleksi yang isinya mengandung nilai-nilai dan ajaran yang
dapat memberikan rasa senang, menyejukkan dan mengisi kekosongan hati.
B. Informasi dan Aspek
Perlindungannya
Kompetensi pustakawan harus
meningkat seiring meningkatnya kompleksitas informasi. Dengan pergeseran
paradigma ini tentunya orientasi kedepan adalah bahawa perpustakaan tidak hanya
sebagai tempat baca, melainkan di mana seseorang yang membaca juga menghasilkan
karaya yang dapat dibaca oleh orang lain.
Informasi berasal dari suatu data. Dengan
kata lain, data merupakan sumbernya informasi. Dengan kemajuan alat rekam, kini
data telah banyak tersimpan dalam sebuah msin elektronik yang bernama
komputer. Sebagai alat rekam dan
memberikan akses yang besar proses temu kembali informasi, teknologi ini diakui
telah memberiakan manfaat yang luar biasa.
Gani ( 2005:7 ) mengatakan bahwa ada
beberapa tantangan yang dihadapi oleh manajemen informasi yang menyangkut data
( arsip ) elktronik, yaitu sebagai berikut:
1.
fisik media rentan dan ketahanannya terbatas.
2.
alat- alat, proses dan software yang
dipakai dalammasa 2-5 tahun sudah mengalami pergantian dan sering tidak lagi
ada pasaran.
3.
alat-alat, proses dan software yang
baru sering tidak lagi compatible dengan
yang lama.
C. Data dan Informasi
Data bisa dikatakan sebagai informasi yang
akurat, dan semua data adalah embrionya informasi. Sementara itu informasi
belum tentu dikatakan data, sebab ada informasi yang disampaikan tanpa data.
Data yang telah masuk dalam komputer
disebut sebagai file. Menurut Parker
( 1986:157 ), file is a collection of
related records treated as a unit. Sehingga dapat dikatakan bahwa file merupakan rekaman ( records ) yang di berlakukan sebagai
suatu unit, menjadi bagian dari komputer itu sendiri. Data konvensional maupun
data yang ada dalam komputer, merupakan sumber informasi yang harus dijaga,
sebab informasi yang ada di dalamnya merupakan “ asset ’’ yang cukup berharga
bagi dunia informasi.
D. Prinsip Personal
Data
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi mengakibatkan laju perkembangan teknologi dalam bidang informasipun
semakin cepat. Informasi yang dahulu sulit didapat karena dibatasi ruang dan
waktu, dengan campur tangan teknologi, kini informasi mampu menebus batas ruang
dan waktu tersebut.
Perpustakaan berasal dari kata dasar
pustaka. Menurut kamus besar bahasa
Indonesia, pustaka artinya kitab, buku ( Depdikbud:1980). Dalam bahasa
inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata latin
tersebut terbentuklah istilah libraries
; tentang buku. Dalam bahasa asing
lainnya, perpustakaan disebut bibliotheca ( Belanda ), yang juga berasal dari
bahasa Yunani, biblia yang, artinya tentang buku, kitab.
Perpustakaan digital adalah suatu sistem
yang menyediakan suatu komunitas pengguna dengan akses terpadu yang menjangkau
keluasan informasi dan ilmu pengetahuan yang telah tersimpan dan terorganisasi
dengan baik. Sedangkan perpustakaan Hibrida adalah perpustakaan yang memiliki “
dua muka ” , yaitu merupakan perpaduan koleksi digital dan koleksi
konvensional. Perbedaan utama dari portal perpustakaan hibrida dari portal
perpustakaan yang sepenuhnya digital adalah dalam dua hal, yaitu seperti table
berikut.
Perpustakaan Hibrida
|
Perpustakaan digital
|
-
Memiliki koleksi
tercetak yang permanen dan setara dengan koleksi elektronik atau digitanya,
perpustakaan Hibrida juga bermaksud mempertahankan koleksi tercetak, bukan
menggantikan semuanya dengan koleksi elektronik atau digital.
-
Perpustakaan Hibrida
memperluas konsep dan cakupan jasa informasi, sehingga penambahan koleksi
elektronik dan digital serta penggunaan dan teknologi komputer tidak
dipisahkan dari jasa berbasis koleksi tercetak.
|
-
Portal perpustakaan
yang sepenuhnya digital, tidak memiliki koleksi tercetak sama sekali.
Perpustakaan ini menggap bahwa koleksi tercetak sudah tidak mewakili
kemodernan dan keteknologian
-
Penyempitan cakupan
informasi yang terbatas pada koleksi yang digitakan, atau pada koleksi yang
memang sejak adanya telah berbentuk digital.
|
Sejak kita tengok fungsi
perpustakaan yang sejak lama dijadiakn dasar gerak perkembangan perpustakaan
berikut ini :
1.
Paradigm Lama
Sulistyo-Basuki ( 1991 ) memberikan
gambaran fungsi perpustakaan dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai berikut :
Ø Fungsi
simpan karya
Ø Fungsi
informasi
Ø Fungsi
pendidikan
Ø Fungsi
rekreasi
Ø Fungsi
cultural
2.
Paradigma Baru
Perkembangan jaman menuntut
perubahan pola pikir masyarakat agar mampu beradaptasi dengan baik pada situasi
dan kondisi yang ada. Paradigm perpustakaan yang dituntut mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ), di antaranya adalah
sebagai berikut.
Ø Simpan
saji karya
Ø Pusat
sumber daya informasi ( SDI )
Ø Pusat
sumber belajar, penelitian masyarakat
Ø Rekreasi
dan Re-kreasi
Ø Mengembangkan
kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar