Senin, 06 November 2017

Pengetahuan Dasar Kepustakaan



Siti Nurhidayah 
C1D1 14 156
Jurusan Ilmu Perpustakaan 
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu oleo, Kendari


BUKU              : PENGETAHUAN DASAR KEPUSTAKAAN
PENGARANG : WIJI SUWARNO
        Pesatnya kemajuan teknologi, dalam konteks perpustakaan,berpengaruh terhadap berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan. Teknologi yang didominasi oleh penggunaan komputer dianggap telah mampu menggantikan fungsi tenaga manusia dalam menjalankan dan menyelesaikan tugas-tugas yang biasa dikerjakan manusia,tidak terkecuali pustakawan.
      Namun kenyataanya, peran perpustakaan kadang tersingkirkan di saat orang-orang ramai membicarakan tentang era informasi dan masyarakat informasi. Pendit (2007), mengatakan bahwa lembaga perpustakaan barangkali seperti ibu si Malin Kundang,yang ditampik ketika putranya telah berhasil.
      Istilah peran untuk sebuah perpustakaan adalah kedudukan,posisi dan tempat yang dimainkan. Pada umumnya,peran perpustakaan masih belum memiliki peran yang sebagaimana diharapkan. Peran perpustakaan sangat erat hubungannya dengan kinerja yang mesti dilakukan karena dengan kinerja yang baik, secara langsung atau tidak, akan mengangkat citra perpustakaan.
A. Pengelolaan Informasi
      Dalam pasal Undang-Undang Perpustakaan No.43 tahun 2007 disebutkan bahwa “ Perpustakaan adalah institusi pengelola kolesi karya tulis, karya cetak, dan atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka ”.
      Dinegara-negara yang sudah maju, perpustakaan merupakan cermin kemajuan masyarakatnya, karena itu menunjukkan perpustakaan adalah bagian dari kebutuhan hidup sehari-hari. Perpustakaan masih merupakan keinginan ( wants ) dari pada kebutuhan ( needs ) bagi sementara orang, yang artinya bahwa kesadaran dan pemahaman tentang perlunya layanan perpustakaan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan sudah ada, mulai menggejala dan berkembang, tetapi belum merupakan prioritas utama.
      Ada beberapa faktor yang menyebabkan perpustakaan belum dapat berkembang dan masih belum bisa belum bisa berdiri sendiri, di antaranya adalah (1) pengelolaan perpustakaan, (2) sumber informasi, dan (3) masyarakat pemakai. ( Sutarno 2005,13).
      Sebuah perpustakaan yang dikelola dengan baik dan dapat menempati peran yang penting dan strategis, melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik akan memberikan sejumlah nilai atau manfaat. Dimensi nilai yang terkandung dalam pada perpustakaan adalah sebagai berikut.  
1. Nilai Pendidikan   
      Manusia memerlukan pendidikan dalam kehidupannya, karena dengan pendidikan manusia mampu mengembangkan potensi dan mengembangkan pemikirannya. Sehingga ada korelasi yang erat antara tingkat pendidikan masyarakat dengan tingkat pemakaian dan pemanfaatan informasi di perpustakaan.
2. Nilai informasi
      Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, dan informasi yang ada di perpustakaan tentunya sudah diseleksi, dihimpun, diolah, dipersiapkan, dan dikemas dengan baik sehingga semua informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan dianalisis serta dipertimbangkan kegunaannya. Karena itu, sebuah perpustakaan memiliki nilai informasi, maksudnya adalah informasi tersebut dapat digunakan oleh orang atau masyarakat dalam menunjang atau memenuhi kebutuhannya.
3. Nilai ekonomis
      Sebagai pusat pendidikan, perpustakaan dapat menjadi mediator untuk menetralisir tingkat kemahalan nilai ekonomis dari sebuah informasi yang dirasakan oleh masyarakat.
4. Nilai sejarah dan dokumentasi
      Seluruh informasi atau koleksi yang terhimpun dalam perpustakaan merupakan hasil cipta, karsa, dan karya umat manusia pada waktu yang lalu sampai sekarang. Perpustakaan dalam menghimpun berbagai jenis koleksi dan informasi berasal dari berbagai sumber, yang diciptakan dan merupakan wujud, bukti catatan atas sejarah kehidupan umat manusia yang sesuai dengan kondisi dan perkembangan pada masanya.
5. Nilai sosial
a. Perpustakaan mempunyai nilai sosial atau nirlaba karena memang perpustakaan tidak diarahkan menjadi lembaga yang komersi untuk mencari keuntungan.
b. Dalam rangka subsidi silang, dengan membantu masyarakat yang secara ekonomis tidak mampu membeli buku atau mengadakan informasi yang mereka butuhkan.
c. dalam rangka pemerataan kesempatan belajar serta mandiri dan nonformal, karena perpustakaan memberikan waktu relatif lama dan tidak mengikat.
6. Nilai budaya
      Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang menghimpun, mewadahi, menampung, melestarikan dan mengembangkan budaya umat manusia. Perpustakaan merupakan agen budaya, perubahan dan pembangunan, karena segala penemuan masa lalu yang ada di perpustakaan tidak hanya disimpan, tetapi dikaji dan dipelajari, diteliti, dan dijadikan dasar pengembangan ilmu penngetahuan oleh para ilmuan.
7. Nilai demokrasi dan keadilan
      Nilai keadilan dan demokrasi yang digunakan tetap mengacu pada kebijakan, jenis dan muatan informasi, yakni penyesuaian dengan segmen layanan dan kelompok masyarakat pemakai.
8. Nilai perubahan
      Ilmu pengetahuan yang dikembangkan kemudian adalah dalam rangka mengembangkan nilai-nilai budaya dan keingintahuan manusia dan mencapai perubahan, kemajuan dan kesejahteraan hidup. Oleh karena itu, sebuah perpustakaan mengandung nilai perubahan, pengembangan dan pembangunan.
9. Nilai hiburan atau rekreasi
      Karena setiap perpustakaan apapun jenisnya memiliki nilai hiburan , rekreasi dan wisata batin. Orang yang sering membaca dan dapat meresapi kandungan bacaan yang baik, akan dapat memperoleh kepuasan dan kesejukan hati. Koleksi yang isinya mengandung nilai-nilai dan ajaran yang dapat memberikan rasa senang, menyejukkan dan mengisi kekosongan hati.
B. Informasi dan Aspek Perlindungannya
      Kompetensi pustakawan harus meningkat seiring meningkatnya kompleksitas informasi. Dengan pergeseran paradigma ini tentunya orientasi kedepan adalah bahawa perpustakaan tidak hanya sebagai tempat baca, melainkan di mana seseorang yang membaca juga menghasilkan karaya yang dapat dibaca oleh orang lain.
      Informasi berasal dari suatu data. Dengan kata lain, data merupakan sumbernya informasi. Dengan kemajuan alat rekam, kini data telah banyak tersimpan dalam sebuah msin elektronik yang bernama komputer.  Sebagai alat rekam dan memberikan akses yang besar proses temu kembali informasi, teknologi ini diakui telah memberiakan manfaat yang luar biasa.
      Gani ( 2005:7 ) mengatakan bahwa ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh manajemen informasi yang menyangkut data ( arsip ) elktronik, yaitu sebagai berikut:
1. fisik media rentan dan ketahanannya terbatas.
2. alat- alat, proses dan software yang dipakai dalammasa 2-5 tahun sudah mengalami pergantian dan sering tidak lagi ada pasaran.
3. alat-alat, proses dan software yang baru sering tidak lagi compatible dengan yang lama.
C. Data dan Informasi
      Data bisa dikatakan sebagai informasi yang akurat, dan semua data adalah embrionya informasi. Sementara itu informasi belum tentu dikatakan data, sebab ada informasi yang disampaikan tanpa data.
      Data yang telah masuk dalam komputer disebut sebagai file. Menurut Parker ( 1986:157 ), file is a collection of related records treated as a unit. Sehingga dapat dikatakan bahwa file merupakan rekaman ( records ) yang di berlakukan sebagai suatu unit, menjadi bagian dari komputer itu sendiri. Data konvensional maupun data yang ada dalam komputer, merupakan sumber informasi yang harus dijaga, sebab informasi yang ada di dalamnya merupakan “ asset ’’ yang cukup berharga bagi dunia informasi.
D. Prinsip Personal Data
      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan laju perkembangan teknologi dalam bidang informasipun semakin cepat. Informasi yang dahulu sulit didapat karena dibatasi ruang dan waktu, dengan campur tangan teknologi, kini informasi mampu menebus batas ruang dan waktu tersebut.
      Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pustaka artinya kitab, buku ( Depdikbud:1980). Dalam bahasa inggris dikenal dengan library. Istilah ini berasal dari kata latin tersebut terbentuklah istilah libraries ; tentang buku. Dalam bahasa asing lainnya, perpustakaan disebut bibliotheca ( Belanda ), yang juga berasal dari bahasa Yunani, biblia yang, artinya tentang buku, kitab.
      Perpustakaan digital adalah suatu sistem yang menyediakan suatu komunitas pengguna dengan akses terpadu yang menjangkau keluasan informasi dan ilmu pengetahuan yang telah tersimpan dan terorganisasi dengan baik. Sedangkan perpustakaan Hibrida adalah perpustakaan yang memiliki “ dua muka ” , yaitu merupakan perpaduan koleksi digital dan koleksi konvensional. Perbedaan utama dari portal perpustakaan hibrida dari portal perpustakaan yang sepenuhnya digital adalah dalam dua hal, yaitu seperti table berikut.
Perpustakaan Hibrida
Perpustakaan digital
-          Memiliki koleksi tercetak yang permanen dan setara dengan koleksi elektronik atau digitanya, perpustakaan Hibrida juga bermaksud mempertahankan koleksi tercetak, bukan menggantikan semuanya dengan koleksi elektronik atau digital.
-          Perpustakaan Hibrida memperluas konsep dan cakupan jasa informasi, sehingga penambahan koleksi elektronik dan digital serta penggunaan dan teknologi komputer tidak dipisahkan dari jasa berbasis koleksi tercetak.
-          Portal perpustakaan yang sepenuhnya digital, tidak memiliki koleksi tercetak sama sekali. Perpustakaan ini menggap bahwa koleksi tercetak sudah tidak mewakili kemodernan dan keteknologian
-          Penyempitan cakupan informasi yang terbatas pada koleksi yang digitakan, atau pada koleksi yang memang sejak adanya telah berbentuk digital.

     Sejak kita tengok fungsi perpustakaan yang sejak lama dijadiakn dasar gerak perkembangan perpustakaan berikut ini :
1. Paradigm Lama
     Sulistyo-Basuki ( 1991 ) memberikan gambaran fungsi perpustakaan dalam kehidupan masyarakat  adalah sebagai berikut :
Ø  Fungsi simpan karya
Ø  Fungsi informasi
Ø  Fungsi pendidikan
Ø  Fungsi rekreasi
Ø  Fungsi cultural
2. Paradigma Baru
     Perkembangan jaman menuntut perubahan pola pikir masyarakat agar mampu beradaptasi dengan baik pada situasi dan kondisi yang ada. Paradigm perpustakaan yang dituntut mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ( Iptek ), di antaranya adalah sebagai berikut.
Ø  Simpan saji karya
Ø  Pusat sumber daya informasi ( SDI )
Ø  Pusat sumber belajar, penelitian masyarakat
Ø  Rekreasi dan Re-kreasi
Ø  Mengembangkan kebudayaan 
                                                                    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU ILMU KOMUNIKASI TEORI DAN PRAKTEK

M. SYAHIRAN AL-AMIN C1D114 138 Jurusan ilmu komunikasi perpustakaan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Univrsitas Halu Oleo,...