Senin, 06 November 2017

kompetensi pustakawan

Sitti Mariana
C1D1 14 157
Jurusan ilmu komunikasi perpustakaan
Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas Halu Oleo, Kendari

KOMPETENSI PUSTAKAWAN
Globalisasi informasi dan perdagangan bebas dunia antra lain di tandai dengan perubahan dengan segala aspek kehidupan baik di negara maju maupun di negara berkembang. Pesatnya berkembang ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dewasa ini memiliki arti penting bagi lembaga yang bergerak di bidang informasi dan perpustakaan. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga informasi yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyebarkan informasi kepada masyarakat pemakainya (users).
bagi perpustakaan instansi perpustakaan lebih dekat dengan pemenuhan kebutuhaninformasi lembaganya sehingga lebih meningkatkan kinerjanya. Kalau dahulu perpustakaan identik dengan buku, sekarang perpustkaan identik dengan informasi . kerana itu pustakawan dahulu sebagai pelayan informasi sekarang harus dapat sebagai media informasi. Kesempatan ini sebenarnya peluang emas yang harus dijemput oleh pustakawan untuk lebih maksimal dalam mencerdaskan masyarakat pemakai maupun mengambil hati kepada pada lemabaga dalam mewujudkan birokrasi pemerintah yang cerdas.
Pada lembaga pemerintah maupun swasta di indonesia umumnya pustakawan sebagai profesi masih blum sepenuhnya diketahui oleh para oleh para pimpinan lembaga atau institusi. Sementara di indonesia pustakawan masih di pertanyakan keberadaannya. Mungkin saja pustakawan indonesia selama ini belum muncul di permukaan dan belum dikenal oleh institusi/lembaga  sebagai profesi yang mampu membawa perubahan terhadap produktifitas kerja bahkan mencerdaskan birokrasi. Di indonesia seorang pustakawan masih menunggu pemakai yang datang dan hanya berkutat dengan koleksi teks buku saja di dalam perpustakaan. Pustakawan seperti ini merupakan pustakawan tradisional yang berada dalam ruang lingkup yang sempit. Tanpa ada suatu dorongan dalam memberikan layanan informasi yang bervariasi seperti jasa informasi secara terpasang (online) sehingga dapat memberikan layanan informasi yang tepat, cepat dan relevan.  
Kehadiran perpustakaan dan tugas pustakawan di indonesia pada masa silam kurang di akui dan tidak mendapat tempat di mata masyarakat. Bahkan ironisnya perpustakaan tidak dikenal dan dibutuhkan oleh masyarakat. Kondisi ini dilihat dari sejarah perpustakaan dan kepustakawanan  di Indonesia yang suram terkatung-katung tidak mampu lagi mengambil hati masyarakat. Berbagai respon pro dan kontra keberadaan semua itu mengandung suatu tantangan dan harapan dalam kemajuan pustakawan di Indonesia. Pustakawan yang mampu mendukung birokrasi maka pustakawan memiliki kemampuan dalam manajemen informasi yaitu :
a.    Keahlian interpersonal
b.    Keahlian teknologi informasi dan
c.    Keahlian dalam manajemen
Profesi pustakawan
Dalam sejarahnya pekerjaan pustakawan sudah ada pada abad sebelum masehi di Babilonia, mesir dan cina kuno. tetapi baru mulai berkembang menjadi suatu profesi sebagaimana dikutip dalam Sulistyo-Basuki (1991 : 148-149) jika memiliki ciri-ciri :
1)   Adanya sebuah asosiasi atau organisasi keahlian
2)   Terdapat pola pendidikan profesi yang jelas
3)   Adanya kode etik
4)   Berorientasi pada jasa
5)   Adanya tingkat kemandirian
Persyaratan profesi diatas sebenarnya dimiliki oleh pustakawan Indonesia sebgaimana dalam pustakawan memiliki yang tercermin dalam organisasi ikatan pustakawan indonesia (IPI).
Keudian Abraham Flyner seperti dikutip dalam Lasa (2002 : 14) menyatakan bahwa suatu profesi itu minimal memenuhi syarat :
1.    Merupakan pekerjaan intelektual yakni pekerjaan yang memerlukan intelegensia yang bebas pada masalah dengan tujuan untuk menguasai dan memahaminya.
2.    Merupakan pekrjaan yang tidak hanya berupa teori-teori akademis tetapi dapat diterapkan/dipraktekan.
3.    Merupakan pekerjaan saintifik yakni yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang berasal dari sains.
4.    Terorganisir sitematis yakni memiliki standar dan prosedur pelaksanaan,yakni jenis kegiatan yang menitik beratkan pada kepuasaan masyarakat yang dilayaninya dan bukan sekedar mencari kepuasaan diri.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan pustakawan sebenarnya merupakan profesi katena berdasarkan persyaratan tersebut telah terpenuhi.
            Kritik negatif terhadap profesi tidak henti-hentinya dilontarkan kepada pustakawan namun demikian todak mengganggu perjuangan kepustakawanan untuk diakui sebagai profesi penuh. Sebagai profesi, kepustakawanan dalam menopang kehidupan dan perkembangan masyarakat mempunyai fungsi tradisional dan fungsi sosial. Fungsi tradisional kepustakawanan berupa fungsi yang melekat pada profesi tersebut yaitu mengumpulkan, memproses, menyimpan dan memberikan bahan pustaka kepada yang memerlukannya.
Kondisi Pustakawan Indonesia
Profesionalisme pustakawan mengandung arti pelaksanaan kegiatan yang di dasarkan pada keahlian, rasa tanggung jawab dan pengabdian, mutu hasil kerja yang tidak dapat dihasilkan oleh tenaga yang bukan pustakawan, serta selalu mengembangkan kemampuan dan keahliannya untuk memberikan hasil kerja yang lebih bermutu dan sumbangan yang lebih besar kepada masyarakat pengguna perpustakaan. Kalau di tinjau dari pelaksanaan kegiatan perpustakaan di indonesia maka semakin banyak pustakawan yang belum bekerja secara maksimal dan profesional, mereka masih bersikap pada pola berfikir secara birokratis dan belum mampu melihat kedepan terhadap profesionalitas jasa perpustakaan. Jika ditelusuri lebih rinci terhadap kecenderungan pustakawan Indonesia sebagaimana dalam pelaksanaan sehari-hari banyak ditemukan berbagai permasalahan terutama :
1.    Masalah penghayatan profesi
2.    Masalah jiwa kewiraswastaan
3.    Masalah keahlian integritas
4.    Masalah penguasaan bahasa asing
5.    Masalah penguasaan teknologi informasi
6.    Masalah motivasi kerja
Berdasarkan kondisi dan permasalahan perpustakaan dan pustakawan indonesia maka penulis mencoba memberikan solusi untuk mengoptimalkan peran pustakawan dalam mewujudkan birokrasi yang cerdas ( smart beaurocrasi) sebagai berikut :
1.    Pustakawan harus mempunyai “leadership” yang kokoh
2.    Pustakawan harus mengembangkan jiwa intrawirausaha atau “intraprenuarshipnya”
3.    Pustakawan indonesia harus mempelajari dan menerapkan teknologi informasi yang terbaru untuk melayani jasa perpustakaan harus menguasai otomasi perpustakaan, sistem database,internet, multimedia dan sebagainya.
4.    Sistem manajemen perpustakaan harus di kembangkan dengan menerapkan Total Quality Management dan Quality Circle.
5.    Untuk meningkatkan kualitas layanan perpustakaan perlu disususn program pengembangan sumber daya manusia pustakawan dalam bentuk latihan, pendidikan dan pengembangan.
6.    Mengembangkan kemandirian pustakawan dan mengkomersilkan jasa informasi yang bertujuan menambah anggaran perpustakaan, menutupi biaya bahan-bahan habis pakai (ATK), serta mengubah citra perpustakaan.
Kompetensi Pustakawan Dalam Mewujudkan Smart Birokrasi
            Untuk meningkatkan kinerja dan mewujudkan birokrasi yang cerdas maka pustakawan harus memiliki beberapa keahlian, antara lain :
1.    Pustakawan dituntut untuk memiliki keahlian manajemen
2.    Pustakawan dituntut memiliki kemampuan interpersonal yang berguna untuk pemakai dan sesama rekan kerja.
3.    Pustakawan dituntut memiliki keahlian dalam manjemen informasi
4.    Pustakawan dituntut memiliki kemampuan teknologi informasi
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa rendahnya citra perpustakaan dan pustakawan dimata lembaga instansi pemerintah/swasta, perpustakaan dan pustakawan profesioanal yang di butuhkan bagi masa depan indonesia sebenarnya berkaitan erat dengan kontribusi dan sumbangsih perpustakaan dan kualitas pustakawannya dalam meningkatkan kemampuan bagi masyarakat luas. Bagi perpustakaan instansi/lemabaga pemerintah perpustakaan lebih dekat dengan pemenuhan kebutuhan informasi lembaganya sehingga lebih meningkatkan kinerjanya.


UPT Perpustakaan proklamator Bung karno Perpustakaan Nasional Indonesia. 2012. Kompetensi pustakawan. Jawa Timur

Website:http://perpusbungkarno.pnri.go.id/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BUKU ILMU KOMUNIKASI TEORI DAN PRAKTEK

M. SYAHIRAN AL-AMIN C1D114 138 Jurusan ilmu komunikasi perpustakaan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Univrsitas Halu Oleo,...